Jumat, 20 Januari 2012

Pengertian Mobilitas Sosial

     Untkata mobilitas berasal dari bahasa Latin, yaitu mobilis yang artinya mudah dipindahkan atau banyak bergerak. Mobilitas terjadi ketika seseorang  berpindah dari satu posisi ke posisi yang lain. Posisi tersebut dapat lebih tinggi atau lebih rendah dari posisi-posisi sebelumnya.
 Perpindahan posisi tersebut dapat dilihat misalnya, dari dua macam mobilitas, yaitu pertama, mobilitas seumur hidup. Hal ini terlihat ketika seorang wanita yang awalnya bekerja sebagai seorang peneliti di perusahaan penerbitan dan ketika pensiun, ia telah menjadi seorang editor pada usia 36, tetapi ketika kantornya bangkrut, ia pun kehilangan pekerjaannya. Akhirnya pekerjaannya pun berubah, sebagai pelayan restoran. Kedua, berpindahnya posisi seseorang ini dapat kita lihat dari mobilitas antargenerasi. Hal ini dapat kita lihat dengan membandingkan kelas sosial yang dimiliki seseorang dengan kelas sosial yang ditempati orang tuanya dulu.
Pada dasarnya mobilitas dalam setiap masyarakat banyak tergantung pada dua aspek struktur sosialnya. Pertama, setiap orang tidak akan dapat berpindah ke posisi yang lebih baik jika memang tidak ada posisi yang diperuntukkan baginya. Kedua, dalam rangka berpindah ke posisi yang lebih baik, setiap orang pun harus memiliki karakteristik, dan kemampuan untuk memasuki status tersebut.
Pada masyarakat feudal, mobilitas yang terjadi di masyarakat sangat terbatas. Misalnya, para petani pun tidak mungkin mengalami mobilitas. Kelas sosial pada masyarakat feodal terdiri dari dua lapisan, yaitu bangsawan sebagai pemilik tanah dan petani sebagai penggarap tanah. Status tertinggi dalam masyarakat feudal adalah bangsawan. Pada dasarnya status diperoleh karena keturunan atau kelahiran. Hal tersebut menyebabkan petani tidak mungkin mengalami mobilitas.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar